RAGKAIAAN SHOWER OTOMATIS
- MEMAHAMI CARA KERJA SENSOR PIR DAN SENSOR INFRARED
- MEMENUHI TUGAS UAS MATA KULIAH KIMIA
- MENSIMULASIKAN RANGKAIAN SENSOR PIR DAN INFRARED
- SENSOR PIR
- Vin : DC 5V 9V.
- Radius : 180 derajat.
- Jarak deteksi : 5 7 meter.
- Output : Digital TTL.
- Memiliki setting sensitivitas.
- Memiliki setting time delay.
- Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.
- Berat : 10 gr
- SENSOR INFRA RED
spesifikasi
- 5VDC Operating voltage
- I/O pins are 5V and 3.3V compliant
- Range: Up to 20cm
- Adjustable Sensing range
- Built-in Ambient Light Sensor
- 20mA supply current
sensor Infrared merupakan sensor yang memancarkan sinar infrared berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya benda didepannya yang dimana hampir sama dengan prinsip sensor jarak.
- POTENSIOMETER
- TRANSISTOR
- Bi-Polar NPN Transistor
- DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
- Continuous Collector current (IC) is 100mA
- Emitter Base Voltage (VBE) is 6V
- Base Current(IB) is 5mA maximum
- Available in To-92 Package
- RELAY
- dihubungkan ke 5V
- GND dihubungkan ke GND
- IN1/Data dihubungkan ke pin 2
- MOTOR
- HEATER
- VOLTMETER
Voltmeter DC adalah alat ukut yang berfungsi mengukur tegangan anatara 2 titik pada suatu beban
- POWER SUPPLY
- GROUND
Ground berfungsi sebagau penghantararus listrik langsung ke bumi atau saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting
- SENSOR PIR
- SENSOR INFRARED
Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.
- POTENSIOMETER
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
- Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
- Element Resistif
- Terminal
- TRANSISTOR
- RELAY
Relay Elektromekanik terdiri dari berbagai bagian seperti angker bergerak, kontak bergerak & kontak stasioner atau kontak tetap, pegas, elektromagnet (coil), kawat yang dibungkus sebagai coil dengan terminalnya diwakili sebagai 'C' yang terhubung seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk membentuk Relay Elektromekanik.
Jika tidak ada supply yang diberikan ke terminal coil, maka relai tetap dalam kondisi mati seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini dan beban yang terhubung ke relai juga tetap dimatikan karena tidak ada catu daya yang diberikan untuk memuat.
Jika coil relay diberi energi dengan memberikan supply ke terminal coil di 'C', maka kontak relay yang bergerak akan tertarik ke arah kontak tetap. Dengan demikian, relay menyala dan supply terhubung ke beban seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Ada berbagai jenis relay, relay yang diberi energi oleh supply listrik dan melakukan tindakan mekanis (hidup atau mati) untuk menghubungkan atau memutus rangkaian yang disebut sebagai Relay Elektromekanik. Ada berbagai jenis relay seperti relay Buchholz, relay latching, relay terpolarisasi, relay merkuri, relay solid state, relay vakum, dan sebagainya.
- MOTOR
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
- HEATER
- VOLTMETER
voltmeter ialah suatu alat ukur yang mempunyai prinsip kerja tertentu. Ada fluksi magnetik yang memiliki bentuk seperti gelombang sinus yang mana frekuensinya sama. Fluksi magnetik tersebut nantinya akan memasuki kepingan logam secara paralel. Terdapat perbedaan fase dari satu fluks dengan yang lainnya. Tegangan tegangan yang menimbulkan arus putar dalam kepingan itu dipengaruhi karena terdapatnya fluks yang bolak- balik. Untuk pengertian voltmeter jenis digital, angka diskrit merupakan gambaran atau aktualisasi dari pengukuran terhadap DC dan juga AC. Angka ini dijadikan sebagai alternatif dari defleksi jarum penunjuk dalam alat ukur jenis analog. Penunjukan yang dicoba terhadap angka untuk berbagai keperluan justru sangat menguntungkan. Kenapa? berikut merupakan alasannya:
- Bisa meminimalisir problem maupun kesalahan pembacaan oleh manusia dan interpolasi.
- Menghindari terbentuknya kesalahan parataksis.
- Bisa tingkatkan kecepatan pembacaan.
- Bisa dijadikan sebagai pelengkap daripada keluaran yang dalam bentuk digital, yaitu bersumber pada pengolahan dan juga pencatatan selanjutnya.
- Jenis digital merupakan jenis yang dapat diteliti serta pula diandalkan, sehingga bisa dipakai untuk berbagai keperluan pengukuran di dalam laboratorium.
- Jenis digital dipercaya dapat bersaing dengan alat- alat analog yang bersifat konvensional. Perihal ini disebabkan pertumbuhan dan penyempurnaan modul rangkaiannya menurun. Tidak cuma modul, namun juga kebutuhan daya, harga, sampai ukuran.
- Ciri operasi serta ciri khas menunjukkan kalau kualitas jenis digital lebih unggul.
- POWER SUPPLY
Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC. DC Power Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama “Adaptor”.
Sebuah DC Power Supply atau Adaptor pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah Transformer, Rectifier, Filter dan Voltage Regulator.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Prinsip Kerja DC Power Supply, sebaiknya kita mengetahui Blok-blok dasar yang membentuk sebuah DC Power Supply atau Pencatu daya ini. Dibawah ini adalah Diagram Blok DC Power Supply (Adaptor) pada umumnya.
Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor)
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply (Adaptor) pada masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.
transformator
Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC Power Supply). Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan, Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.
Rectifier (Penyearah Gelombang)
Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika dalam Power Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi gelombang DC setelah tegangannya diturunkan oleh Transformator Step down. Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda. Terdapat 2 jenis rangkaian Rectifier dalam Power Supply yaitu “Half Wave Rectifier” yang hanya terdiri dari 1 komponen Dioda dan “Full Wave Rectifier” yang terdiri dari 2 atau 4 komponen dioda.
Filter (Penyaring)
Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), Filter digunakan untuk meratakan sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor).
Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)
Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil, diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC (Integrated Circuit).
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat), Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan).
- GROUND
- PROSEDUR PERCOBAAN
- GAMBAR RANGKAIAAN
- PRINSIP RANGKAIAAN
- DOWNLOAD FILE HTML DISINI
- DOWNLOAD GAMBAR RANGKAIAAN DISINI
- DOWNLOAD VIDEO SIMULASI DISINI
- DOWNLOAD LIBRARY SENSOR PIR DISINI
- DOWNLOAD LIBRARY SENSOR INFRARED DISINI
- Data sheets :
- Resistor : Klik Disini...
- Relay : Klik Disini...
- Transistor : Klik Disini...
- DC Motor : Klik Disini...
- Voltmeter : Klik Disini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar